Seorang
kakek tua suatu ketika dijebloskan ke dalam penjara karena mencuri ayam dan
makanan tetangga. Kemudian di penjara dia bertemu dengan seseorang narapidana
(napi) yang kelihatan mukanya kampungan, gak tau kenapa alasannya dia
dijebloskan kedalam penjara tersebut.
“kenapa kamu masuk penjara,?, Tanya si kakek
penasaran kepada orang yang ada di dalam penjara itu.
“Kemarin
ketahuan nyolong motor, kalau sampean?” si napi tanya balik.
“Aku mencuri
ayam dan makanan tetangga,” jawab si kakek singkat.
“Padahal aku
mencurinya sangat terpaksa karena istri dan anak-anakku sudah dua hari tidak
makan,” tambah si kakek menjelaskan.
“Lho..sampean
gak bilang kalau terpaksa mencurinya pas disidang?”
“Sudah, sampei
saya sujud pun, tetap aja gak diterima, saya juga padahal sudah mau
menggantinya,”
“Koq bisa gitu
ya, padahal kalau kita lihat para koruptor itu telah mencuri harta rakyat
triliunan rupiah, tapi proses hukumnya selalu molor-molor?”
“Ya bedalah,
kalau kita tidak punya uang untuk dijadikan pelicin, tapi mereka banyak punya
uang”
“Oww gitu
ya,,,, enak dunk, korupsi triliunan rupiah terus yang dibuat uang pelican
paling berapa juta,”.
“coba lihat,
walaupun mereka masuk penjara, penjaranya beda dengan kita” kata si kakek.
“Bedanya apa?”
Tanya si napi penasaran
“Kalu kita
tempatnya kotor, gak bisa kemana-mana, makanan apa adanya, tapi mereka kayak di
hotel, bisa jalan-jalan lagi,”
“Koq kayak
rekreasi aja, aku mau kalau gitu” tanggap si napi.
“hahahahahahaha,”
si kakek tertawa terbahak-bahak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kOMENTAR ANDA