Dimuat di rimanews.com. 19/07/2012
Judul buku : Ekspedisi Mencari Cewek Idaman
Penulis : Dyah Ayu Kinanti, dkk.
Penerbit : Diva Press
Cetakan I : Juli 2012
Tebal : 220 halaman
Peresensi : Muhammad Rajab, Penikmat buku
Sebuah cerita yang tertuang dalam
novel maupun cerpen dapat membuat kesan tersemdiri bagi para pembaca. Membaca
buku cerita sangat berbeda dengan membaca buku lain. Sebuah cerita yang baik
dapat membuat pembacanya tersenyum sendiri, tertawa, bahkan menangis. Ini
adalah kelebihan buku cerita seperti novel atau kumpulan cerpen.
Buku Ekspedisi Mencari Cewek
Idaman ini merupakan kumpulan cerpen komedi. Cerita yang ada di dalamnya
merupakan pilihan dari lomba cerita gombal-lebai Diva Press. Dijamin semua yang
membaca kumpulan cerpen gokil ini akan tersenyum dan tertawa. Kisahnya yang
lucu dapat menyegarkan suasana yang tegang serta bisa menghilangkan kesuntukan.
Walaupun lucu, cerita di dalamnya juga tidak luput dari nilai-nilai kehidupan
Judul buku yang ada dalam cover buku
setebal 220 halaman ini diambil dari salah satu judul cerpen yang ada di dalam
buku. Judul ini berkisah tentang perjalanan cinta si Toying yang super heboh.
Si Toying adalah pemuda desa sekaligus jaksa yang terkenal ganteng. Aneh bin
ajaib, kegantengannya itu tidak bisa menjadi sebab ia mendapat cewek idaman. Ia
sudah berusaha tujuh keliling sampai hampir 17 tahun belum pernah mendapatkan
cewek.
Oleh sebab itu, si Toying berguru
kepada kakeknya yang terkenal sebagai si perayu maut. Pada zamannya kakek si
Toying berhasil menggaet semua gadis wanita sebelum menikah dengan nenek si
Toying. Dengan jurusnya si kakek menjamin cewek langsung klepek-klepek. Namun
dengan syarat si Toying harus merayu cewek idamannya di tempat yang ada bunga
mawar berjumlah seribu.
Sejak saat itu, Toying, pemuda desa
Klutung-Klutung, memulai ekspedisi, ia berkelana dari Sabang hingga Merauke
untuk mencari cewek tambatan hati. Waktu terus berjalan, si Toying tetap
berkelana. Sudah tiga kali puasa, tiga kali lebaran, ia habiskan dengan
menghitung bunga mawar, namun hasilnya nol besar. Tidak ada satu tempat pun
yang ada seribu bunga.
Si Toying hampir frustasi. Kemudian
ia pesan kakeknya yang sudah ia lupakan yaitu pencarian itu harus dilakukan
sambil bernyanyi mirip orang gila di pinggir jalan. Ia lakukan syarat itu, di
tengah-tengh pencariannya ia dilempari orang dengan botol mineral dan telur
busuk. Setelah perjalannya yang panjang, Toying tibalah di sebuah tempat yang
setelah dihitung di situ terdapat Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan bunga
mawar. Akhirnya si Toying punya akal untuk mencarikan tambahan bunga mawar satu
lagi untuk menyempurnakannya menjadi seribu. Setelah lengkap, ia beranjak ke
tahap mencari cewek. (hlm. 9)
Singkat cerita, si Toying bertemu
dengan wanita anak kepala desa di dekat bukit yang terdapat 999 bunga mawar
itu, namanya Azizah. Toying memulainya dengan menaklukkan hati ayahnya. Setelah
tertaklukkan Toying beranjak untuk menaklukkan hati Azizah. Tak sabar ia
membawanya ke tempat bunga tadi, yang pada akhirnya si Azizah bisa ditaklukkan
dan jadilah pasangan yang lengket antara si Toying dan Azizah. (hlm. 17)
Pesan dari cerita ini adalah
hiduplah dengan cinta tapi jangan menjadi budak cinta. Hidup tanpa cinta
bagaikan hidup di padang pasir. Semoga buku sederhana ini menjadi bahan
penyegar di tengah-tengah kesibukan dan kepenatan kita. Tidak hanya cerita si
Toying yang diceritakan di dalam buku ini, ada banyak cerita gokil lain yang
bisa dinikmati. Selamat membaca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kOMENTAR ANDA