Suatu
hari Si Kacong (panggilan untuk anak kecil dalam bahasa Madura) bertemu dengan
seorang guru. Si guru itu sudah tua sekitar 60 an lah umurnya. Si kacong yang
lugu ini bertanya pada si guru.
Kacong: “Pak katanya Indonesia ini
negeri kaya? Betul gak pak?
Guru :
betul nak,, negeri kita ini kaya alamnya, pohon-pohon dengan mudah tumbuh,
lautnya sangat indah dan kaya akan ikan dan perhiasan.
Kacong: “tapi koq aku lihat di
kampungku masih aja banyak orang miskin pak,,, tidur di bawah jembatan, makan
sehari kadang ia kadang tidak?”
Guru: “Karena kita yang mau ngambil
kekayaan itu nak”.
Kacong: “Buat apa ada presiden kalau
gitu pak”
Guru: “Ketimbang tidak ada nak”
Kacong: “Terus dikasihkan siapa
kekayaan itu pak”
Guru: “dikasihkan kepada orang lain
nak”
Kacong: “Koq bisa pak?”
Guru: “Karena kita tidak bisa
mengolahnya nak”
Kacong: “terus kecipratan apa kita
pak kalau dikasihkan ke orang lain”
Guru: “Ya dapat uang si,, tapi
mungkin jauh lebih sedikit dari yang didapat orang lain itu”
Kacong: “Terus uangnya dikemanakan
pak?”
Guru: “Katanya sie mau dibuat bangun
gedung DPR nak?”
Kacong: “Buat apa lagi pak?”
Guru: “Buat bayar utang negara kita
nak”
Kacong: “terus aku, orang-orang
dikampungku dapat apa dunk”
Guru: “Ya gak dapat apa-apa nak,
soalnya uangnya dah habis duluan. Kalaupun ada sisa gak mungkin sampei pada
orang bawah”.
Kacong: “Waduh…pak padahal aku,
orang-orang di kampungku cuma butuh makan doank….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kOMENTAR ANDA