Telah dimuat di Koran Jakarta
Judul
Buku : Pesan Rahasia Sun Zi: Hati
Sang Jenderal
Penulis :
Bonni Soeherman
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetakan
I : 2009
Tebal : 200 halaman
Peresensi : Muhammad Rajab*
Sun
Zi dikenal di seluruh negeri sebagai ahli strategi perang. Bahkan sekarang
dunia mengakuinya sebagai ahli strategi perang terbesar China. Mengawali
perjalanan besarnya, Sun Zi singgah dan ingin mengabdi pada negeri Wu. Saat itu
raja He Lu telah mendengar berita tentang seni perang dan timbul niatnya untuk
menguji kelihaian Sun Zi dan memintanya untuk melatih gerakan perang 180
selirnya.
Beberapa
saat ia berpikir sebelum kemudian menerima tantangan tersebut. Sun Zi membagi
selir-selir menjadi dua bagian dengan masing-masing dipimpin oleh komandan
lapangan, selir kesayangannya raja. Beberapa kali dicoba dengan sistem komando
yang efektif, namun hasilnya adalah disorganisasi. Setelah member sanksi
memenggal kepala kedua komandan tersebut, Sun Zi kembali memilih dua selir
lainnya sebagai komandan lapangan pengganti dan hasilnya sangat luar biasa,
semua selir tertib layaknya pasukan siap tempur. Tanpa banyak kata akhirnya He
Lu mengangkat Sun Zi sebagai jenderal sekaligus ahli strategi perang Wu yang
memenangkan banyak perang dan pertempuran sepanjang sejarah China.
Berita
tentang seni perang Sun Zi telah menyebar di negeri Wu. Akhirnya He Lu memanggi
Sun Zi untuk mendemonstarsikan keahlian dan efektivitas seni perangnya sebelum
menerimanya menjadi jenderal. He Lu menilai ini adalah kelebihan dan talenta
Sun Zi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan untuk meningkatkan kekuatan
militer negara.
Ada
apa dibalik kesuksesan Sun Zi menjadi seorang jenderal dan pemimpin yang hebat?.
Kunci pertama kesuksesannya adalah karena tekad yang kuat, keberanian dan
kepercayaan yang ada dalam dirinya. Pasalnya, sebuah kesuksesan tidak cukup
mengandalkan langkah-langkah efektif, namun dibutuhkan sikap dan karakter yang
baik. Sun Zi berprinsip agar selalu melontarkan pertandingan kecil untuk
mengetahui potensi. Sun Zi menunjukkan betapa tekad yang kuat, keberanian dan
rasa percaya diri menjadi motor penggerak segala aspek fisik menuju satu fokus
yakni kesuksesan.
Tidak
cukup hanya dengan tekad yang kuat, untuk menjadi pemimpin sukses seperti Sun
Zi diperlukan juga kemampuan komunikasi efektif. Dalam perang misalnya dapat
ditemukan berbagai media komunikasi untuk memudahkan komando, dengan lisan atau
dengan alat seperti genderang, bendera dan api. Pertanyaannya, kenapa Sun Zi memilih
genderang?. Sangat mudah dijawab, karena kekuatan suara genderang merupakan
media yang efektif dan cepat direspon dalam kondisi apapun. Itulah kenapa
salesman lebih mengandalkan promosi lewat suara (lip service) dari pada
sekadar memasang poster atau mendemontrasikan produknya.
Adan
lima dimensi kepemimpinan jenderal Sun Zi. Lima dimensi inilah yang juga ikut
membangun dan membawa Sun Zi menjadi jenderal yang sukses dalam memimpin
pasukannya. Lima dimensi tersebut adalah bijaksana, Secara sederhana, bijaksana
diartikan sebagai kemampuan memahami nilai-nilai kebenaran dengan perspektif
holistik. Setiap keputusan yang diambil selalu melihat dan mempertimbangkan
berbagai aspek. Sun Zi menjelaskan seorang jenderal yang baik harus
mempertimbangkan berbagai aspek, seperti nasib rakyat, negara, dan kondisi prajurit.
Empat prinsip
selanjutnya adalah quanxi atau kepercayaan, kejujuran dan keikhlasan.
Kemudian murah hati dan penuh kasih sayang, keberanian atas kebenaran, dan
disiplin dan integritas. Boenie Soeherman mengatakan, bahwa tingkat disiplin
kondisi kerja mencerminkan kedisiplinan pimpinannya.
Buku ini mengajak kita berpetualang mengungkap
kembali rahasia kemenangan terbesar yang tak pernah lepas dari peran jenderan
Zun Zi. Yang pada intinya buku ini bisa dijadikan sebagai jawaban di
tengah-tengah kondisi kepemimpinan Indonesia yang kacau-balau.
*Penulis adalah
Peneliti di Pusat Studi Islam Unmuh Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kOMENTAR ANDA