Judul buku : The Prince of Blangkon; Pangeran
Jomblo yang Nggak Bisa Ilmu Sihir
Penulis : Endik Koeswoyo
Penerbit : Diva Press
Cetakan I : Januari 2012
Tebal : 288 halaman
Peresensi : Muhammad Rajab, Pencinta buku
Novel
The Prince of Blangkon ini sangat kocak dan gokil. Tak hanya ceritanya
yang lucu, tapi juga bahasanya yang “lebai” membuat kita akan
senyum-senyum sendiri saat membaca buku ini. Inilah keajaiban karya fiksi
bernama novel. Dalam novel penulis bisa melanglangbuana dalam hayal yang jauh
bahkan mungkin mustahil terjadi dalam kehidupan nyata. Namun demikian tetap
tidak kehilangan amanat yang terselip di dalamnya.
Novel karya Endik Koeswoyo ini
memang sarat dengan ajakan untuk tertawa. Tulisan fiksi yang sudah muncul dari
hasil karyanya semisal Ekspedisi
Mencari Cinta, Catatan Jomblo Galau, dan Ajaibnya Cewek, juga sangat
kocak. Maka tak salah kalau Renni Fernandes, salah seorang sutradara video
klip, dalam komentar buku ini mengatakan bahwa novel ini sangat lucu dan bikin cengar-cengir
sendiri.
Novel setebal 288 ini berkisah
tentang pencarian cinta sejati, dibalut dengan persahabatan yang konyol.
Pangeran Semur Jasa adalah pengeran dari Negeri Timur yang masih jomblo. Dengan
didampingi oleh pengawal setianya bernama Premadana, Pangeran Semur mengikuti
sayembara untuk menemukan Putri Permata Hati, putrid dari Kota Tengah.
Karena tidak memiliki ilmu sihir
seperti kebanyakan pemuda di pulau tukis, ia pun hampir kalah saing dengan
Pangeran Gura Manis dari Kota Barat. Akhirnya, Pangeran Semur berniat mencari
kunci rahasia untuk mengaktifkan ilmu-ilmu sihir yang ada di benda-benda
kesayangannya.
Dengan membawa keris, blangkon, dan
selendang sutera, Pangeran Semur ditemani Premadana menembus keangkeran Pulau
Kentut Kuda untuk menemui seorang oden (guru sihir). Tentu saja buah kerja
kerasnya sangat membahagiakan alias dia juga berhasil menemukan Putri Permata
Hati. Masalahnya, sejak pandangan pertama ternyata Premadana telah jatuh cinta
kepada Putri Permata Hati.
Singkat cerita, Premadana yang pada
mulanya tidak berniat untuk mendapatkan Putri Permata Hati malah ia yang
menemukan dan mendapatkan Putri Permata Hati. Sementara Pangeran Semur mengalami
nasib yang tidak baik. Ia tidak bisa mendapatkannya, padahal dari awal sangat
ambisius untuk mendapatkannya.
Pada intinya, walaupun novel ini
super kocak, namun ada pesan berharga yang bisa kita petik darinya, yakni bahwa
cinta sejati tidak pernah melihat harta dan kedudukan. Bayangkan seorang putri
bisa jatuh cinta kepada seorang pengawal raja yang tidak punya banyak harta
juga tak berpangkat tinggi. Maka tak salah juga jika ada orang yang mengatakan,
kalau jodoh tidak akan kemana. Selamat membaca….!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kOMENTAR ANDA