Oleh:
Muhammad Rajab*
Sesungguhnya
Kami yang menurunkan al-Dzikra (al-Quran), dan Kami-lah yang akan menjaganya.
(QS. Al-Hijr: 9).
Potongan ayat di atas adalah janji
Allah SWT untuk menjaga keautentikan dan keaslian al-Quran. Kemudian Allah SWT
betul-betul menjaga al-Quran tersebut melalui lisan para hafidul quran (penghafal
al-Quran). Terbukti ketika di awal-awalz datangnya Islam, al-Quran tercecer di
pelepah kurma, bebatuan dan kemudian dikumpulkan menjadi satu mushaf melalui
para penghafal al-Quran.
Untuk itulah Allah SWT memberi
penghargaan yang mulia kepada mereka dengan menyebut para penghafal al-Quran
sebagai ahlullah (keluarga Allah). Artinya kedekatan Allah dengan para
penghafal al-Quran lebih dibandingkan dengan yang lainnya. Dalam sebuah hadits
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara
manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?"
Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan
pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)
Rasulullah SAW juga telah memberikan
penghargaan khusus bagi para penghafal al-Quran. Di antara penghargaan yang
pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal al-Qur'an adalah
perhatian yang khusus kepada para syuhada’ Uhud yang hafizh Al Qur'an.
Rasul mendahulukan pemakamannya. "Adalah nabi mengumpulkan di antara dua
orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya
yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka
beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari).
Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan
amanah pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi. Dari
Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah SAW telah mengutus sebuah delegasi
yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu
per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada sahabat
yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia
menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah."
Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Sahabat itu
menjawab, "benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah
pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa'i)
Selain itu, karena hafalannya juga maka para
penghafal al-Quran adalah orang pertama yang berhak menjadi imam shalat berjama'ah.
Rasulullah SAW bersabda: "Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling
banyak hafalannya." (HR. Muslim)
Kemudian di akhirat kelak akan diperlakukan secara khusus.
Bagi mereka akan dipakaikan mahkota kemuliaan. Mereka akan dipanggil,
"Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari
membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah
seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan
kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Thabrani)
Dan
yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa mereka akan selalu diberi rahmat dan
rezeki oleh Allah SWT baik di dunia
maupun di akhirat. "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab
Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan
kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS. Faathir:
29-30). Semoga kita dan keluarga kita termasuk orang-orang yang mau
menghafal al-Quran. Amin….
*Penulis adalah
Staf Pengajar al-Quran Unmuh Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kOMENTAR ANDA