Senin, 09 Februari 2009

AKSI PREMANISME BERDASI

Oleh: Muhammad Rajab*

Pemberantasan premanisme masih marak kita dengar lewat media, baik media masa maupun media cetak. Pemberantasan ini dimaksudkan untuk memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian bangsa dan upaya pengurangan terhadap tindak kekerasan dan pengangguran di tengah-tengah masyarakat.

Permasalahan premanisme yang sekarang sedang diberantas oleh pihak keamanan tersebut adalah mereka para penganggur yang berada di jalan-jalan, di stasiun-stasiun, di terminal-terminal dan di tempat-tempat lain yang dihuni oleh mereka. Dengan pemberantasan tersebut, nantinya diharapkan juga untuk lebih meningkatkan keamanan di masyarakat.

Dan yang menjadi permasalahan tersebut, pemberantasan tersebut keputusannya hanya sepihak saja. Coba kita perhatikan preman-preman professional berdasi di atas kursi sofa tersebut, mereka bersenang-senang dan tidak peduli dengan kondisi masyarakat bawah yang terganggu dengan sifatnya. Mereka berani memakan harta rakyat demi kepetingan pribadi dan untuk memenuhi rumah-rumah mereka dengan perabotan yang indah dan mobil yang mewah.

Sebenarnya, mereka juga adalah preman yang perlu diberantas, hanya saja penanmpilannya saja yang menarik, akan tetapi hatinya seperti serigala yang tidak pernah puas memangsa mangsanya yang lebih lemah darinya. Bahkan, premanisme seperti inilah yang seharusnya menjadi pokok permasalahan dan lebih berbahaya dari para preman yang berada di jalanan.
Menurut Ulung Koeshendratmoko, kata Preman berasal dari kata Free Man yang artinya laki-laki yang menganut gaya hidup bebas seenaknya sendiri tidak peduli lingkungan, memaksakan kehendak dan lebih jauh lagi mereka melakukan tindakan kriminal seperti memalak dan memeras dari gaya hidupnya yang seperti itu akhirnya meresahkan masyarakat. Jadi sebetulnya istilah preman adalah penekanannya pada perilaku seseorang yang membuat resah, tidak aman dan merugikan lingkungan masyarakat.

Mereka para koruptor telah meresahkan dan menyengsarakan masyarakat, jadi meeka juga harus segera diberantas. Kenapa demikian?. Coba kita perhatikan, jika harta atau uang yang dikorupsinya itu digunakan untuk kependtingan rakyat. Ini kan dapat mengurangi jumlah pengangguran di negeri tercinta ini. Bisa dipakai untuk membuka lapangan pekerjaan untuk mereka yang tidak punya pekerjaan dan memberikan modal kepada mereka agar mereka dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Akan tetapi karena yang terjadi sebaliknya, harta untuk rakyat malah masuk saku dn digunakan untuk kepentingan pribadinya. Maka, muncullah pengangguran-pengangguran yang akhirnya menambah jumlah para pengamen dan peminta-minta di jalanan tersebut.

Tapi kenapa sekarang yang menjadi korban pemberantasan pihak keamanan adalah hanya rakyat bawah saja. Kenapa para preman yang berdassi tersebut tidak juga diberantas hingga tuntas. Agar negeri ini aman dari para pencuri yang bersembunyi di balik jabatan dan kekuasaannya. Pasalnya, mereka itu selalu mendapatkan dana untuk pembangunan di masyarakat misalnya, akan tetapi malah masuk untuk membangun rumahnya sendiri. Ini kan masalah besar yang perlu segera dilenyapkan dari negeri ini.

Inilah yang menjadikan negeri ini dilanda dengan krisis multidimensi. Krisis yang telah menggerogoti masayarakat Indonesia selama bertahun-tahun. Untuk itu, sekarang yang terpenting adalah pemberantasan korupsi alias premanisme berdasi. Ini dimaksudkan agar negeri ini kembali menjadi negeri yang diharapkan oleh kita semua, negeri yang makmur dan tentram serta penduduknya sejahtera.

*Penulis adalah,
Reporer BESTARI UMM