Minggu, 12 Desember 2010

STRATEGI MENJUARAI LOMBA KARYA ILMIAH


Dimuat di Malang Post, 12 Desember 2010
Judul buku : Cerdas Memenangkan Lomba Karya Ilmiah
Penulis : Husamah, S.Pd. & Agus Susanto, S.Sos.
Penerbit : Interpre Book
Cetakan I : Oktober 2010
Tebal :213 halaman
Peresensi : Muhammad Rajab*
Karya ilmiah merupakan bagian terpenting dari masyarakat akademik. Dengan karya ilmiyah yang dihasilkannya, masyarakat akademisi bisa mendapatkan nilai tambah tersendiri untuk meningkatkan citra akademiknya. Salah satu anggota masyarakat akademik yang patut menjadi perhatian dalam upaya pembudayaan menulis karya ilmiah adalah mahasiswa. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang memasuki perguruan tinggi tidak bisa lepas dari aktivitas menulis, seperti makalah, laporan praktikum dan tugas akhir atau skripsi.
Mahir menulis karya ilmiah adalah salah satu syarat penting untuk yang harus dikuasai jika ingin banyak meraih kesuksesan di perguruan tinggi, baik sukses menempuh studi dengan predikat cumlaude, sukses menjadi mahasiswa berprestasi, hingga sukses mendapatkan penghasilan tambahan. Hal ini disebabkan kebiasaan membaca dan kemampuan menuangkan pemikiran lewat karya ilmiah berbanding lurus dengan peningkatan prestasi, bukan hanya prestasi akademik, namun juga prestasi penalaran atau non akademik. Bahkan, mahir menulis karya ilmiah menjadi prestasi paling berharga di perguruan tinggi dan diakui baik secara nasional maupun internasional.
Buku yang berjudul Cerdas Memenangkan Lomba Karya Ilmiah ini ditulis langsung oleh Sang juara berbagai macam lomba karya tulis ilmiyah, baik tingkat regional maupun nasional. Sejak mahasiswa, kedua penulis sudah aktif menulis berbagai karya ilmiah dan sudah memenangkan berbagai macam lomba karya ilmiah, seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM).
Kehadiran buku ini dimaksudkan untuk menjadi panduan atau bahkan menjadi penolong untuk mencapai prestasi dan menjadi juara dalam berbagai lomba karya ilmiah. Penulis yang telah teruji memenangi puluhan lomba karya ilmiah sekaligus pemateri diklat karya ilmiah ini hendak berbagi strategi pintar memenangkan lomba karya ilmiah. Mulai daari pencarian ide, mengatasi kemacetan menulis, pemetaan kelebihan dari tiap jenis karya ilmiah, hingga tips dan trik teknik presentasi.
Buku ini terdiri dari enam bagian atau bab, semua bagian yang ada di dalamnya tersusun sitematis dan runtut. Pada bab pertama dalam buku ini dimulai dari bagaimana memunculkan motivasi menulis karya ilmiah. Sangat tepat sekali penempatan bab motivasi pada awal penulisan buku. Kedua penulis menilai motivasi menduduki peranan penting untuk setiap aktivitas penulisan karya ilmiah. Kemudian pada bab-bab selanjutnya dilanjutkan dengan langkah-langkah pencarian ide, serta bagaimana mengatasi kemacetan. Tak lepas juga bagaimana teknis penulisan karya ilmiah sesuai dengan aturan main ilmiah. Pada akhir bab buku ini mengungkap rahasia presentasi dan pemenang yang menjelaskan secara rinci teknik presentasi yang benar dan baik serta sitematis.
Sebagai contoh, dalam buku ini dijelaskan ada tiga serangkai kekuatan dahsyat dalam menulis karya ilmiah. Kekuatan tersebut adalah berpikir positif (positive thinking), keyakinan pasti bisa, dan cinta, (hal. 32). Tiga kekuatan inilah yang akan mampu membawa sang penulis karya ilmiah menuju kemenangan dan kesuksesan dalam karya ilmiah. Kazuo Murikami mengatakan bahwa kekuatan hati dan pikiran adalah kunci utama dalam kehidupan dan kesuksesan.

Win-Win Solution untuk Juara
Menjadi juara dalam karya ilmiah tentunya berawal dari ketepatan dalam menyikapi dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dari proses penulisan karya tersebut. Setiap permasalahan yang ditemukan dalam karya ilmiah pasti ada soslusinya. Buku ini menggunakan cara pandang win-win solution (sama-sama menang) dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dimulai dari pencarian ide, penulisan, teknik presentasi hingga tips-tips menjadi juara dalam berbagai macam lomba karya tulis ilmiah.
Salah satu permasalahan pelik yang sering dihadapi oleh para penulis, baik penulis pemula maupun penulis senior adalah kemacetan dalam menulis. Masalah tersebut tentunya tidak perlu dijadikan sebagai momok atau alas an untuk berhenti membuat karya tulis. Tidak perlu cemas, sebab hal demikian merupakan sesuatu yang wajar bagi seorang penulis. Yang terpenting adalah bagaimana membangkitkan kembali ide-ide atau tulisan yang macet tersebut agar bisa lancar kembali.
Buku setebal 213 halaman ini menawarkan sebuah konsep sederhana dalam penyelesaian masalah tersebut, yaitu win-win solution. Artinya bagaimana solusi tersebut tidak merugikan lainnya, dengan kata lain sama-sama menang. Beberapa tips yang ditawakan yaitu (1) berhenti menulis sebentar dan melakukan relaksasi, (2) berhenti dan mainkan gam apa saja, (3) memahami posisi kemacetan dan berselancar di dunia maya atau pergi ke perpustakaan, (4) membongkar bank ide dan menulis apa saja, (5) membuat kotak sampah tulisan, dan (6) berjalan-jalan ke luar rumah dan berbicara dengan siapa saja.
Selain itu, dalam buku ini dijelaskan tiga langkah yang harus diperhatikan oleh seorang penulis karya ilmiah untuk menjadi juara. Langkah pertama, memahami rahasia karya ilmiah itu sendiri dengan mengenali karakateristik, tujuan dan fungsinya, jenis-jenis karya ilmiah yang dilombakan serta memahami format karya ilmiah yang dilombakan. Langkah kedua, memulai menulis karya ilmiah yang dilombakan. Sedangkan langkah ketiga adalah memahami strategi memenangkan dana hibah Dikti, seperti Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) dengan berbagai jenisnya.
Pada intinya, buku ini merupakan salah satu rujuakan yang cocok bagi mahasiswa atau para penulis karya ilmiah lainnya yang ingin memenangkan juara dalam berbagai lomba karya ilmiah, khususnya program penelitian yang didanai oleh Dikti. Singkatnya, dengan menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, buku ini memaparkan strategi lengkap untuk meraih kesusksan dalam karya ilmiah.

*Peresensi adalah
Peneliti di Pusat Studi Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Senin, 11 Oktober 2010

SUARA PEMBACA TULISAN "DUNIA TANPA SEKOLAH"


Membaca buku Izza Ahsin, seorang penulis muda yang tak punya gelar mengingatkanku pada masa-masa Mts, Aliyah beberapa tahun yang lalu. "Dunia Tanpa Sekolah" yang ditulisnya membawaku bisa mengungkap kembali betapa terkekangnya hidup di sekolahan yang serba penuh aturan. Minat dan bakat bisa terbelenggu di dunia yang bernama "sekolah" tersebut.
Penulis yang sejak SMP bertekad memutuskan sekolah formal walaupun harus berdebat keras dengan orang tuanya selama 8 bulan punya mimpi besar untuk bisa menjadi orang besar. Gurunya berbeda dengan kebanyakan guru murid-murid sekarang. Gurunya bernama Enstein, Alfaidison, Hamka, dan tokoh-tokoh penulis besar lainnya.
Tak ada apa-apanya memang guru di sekolahan jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh fenomenal dengan berbagai karyanya tersebut.
Tekad Izza Ahsin untuk menjadi seorang penulis handal menggebu-gebu semenjak ia duduk di bangku SD. Hingga akhirnya ia bisa menerbtkan buku "Dunia Tanpa sekolah". Dan ia masih menyelesaikan buku novel fantastis seperti novel Herry Porter.
Saya sebagai penulis, merasa malu dan minder kepada Izza yang mempunyai semangat dan tekad kuat untuk melawan arus hanya gara-gara ingin menjadi penulis......SEMANGAT....

Jumat, 03 September 2010

TRANSLATE


Jam 12 itu aku pulang sekolah. Tiba-tiba bunyi hp berdering, kulihat ternyata ada sms dari Pa Yatno, Infokom. Hari ini juga aku mulai bertugas menjadi seorang translater dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab.
Jujur.... ini pengalaman berharga bagi ku, tak pernah sebelumnya menjadi seorang translater. Pernah si dulu jadi penerjemah seorang syaikh waktu ceramah di salah satu desa pelosok Malang.
Setiap pulang dari sekolah, saya selalu menyempatkan diri untuk perghi ke Infokom, untuk menterjemahkan segudang tulisan dan naskah website UMM ke dalam bahsa Arab. memang agak pusing sie,,, tapi bagaimana lagi, itu adalah pilihanku untuk magang atau belajar di menjadi seorang translator profesional. Ya sapa tau nanti setelah lulus dapat job yang sama, minimal punya pengalaman.
Pertama melihat serentan tulisan di website umm.ac.id, rasanya agak berat untuk ditermahkan, selain bahasanya masih asing juga istilah-istilah yang digunakan merupakan istilah-istilah akademik. susah bagi seorang anak pondokan seperti saya untuk memahaminya. Tapi namanya belajar ya tidak apa-apa. Lagian dulu saya pernah belajar waktu semester 1 di Tarbiyah UMM, jadi sedikit banyak sudah mengenal istilah-istilah akademik yang digunakan di kampus.
Belajar profesional memang tidak semudah yang kita bayangkan, butuh pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran. Semua bergabung jadi satu, perlu mental yang kuat untuk menghadpinya.
Yang jelas, nikmatilah setiap aktivitas positif, karena kita tidak tau apakah suatu saat kegiatan itu akan bermanfaat bagi kita. Yang jelas pasti ada manfaatnya, paling tidak pengalaman.... SALAM SUKSES...............

Selasa, 31 Agustus 2010

SENYUMAN


Apa yang paling murah dan sangat berguna dalam kehidupan sosial?. Jawabannya, senyum. Sapa yang tak bisa senyum, semua orang dari bayi sampai orang tua pasti bisa senyum. Tak perlu bayar mahal-mahal, juga tak perlu mengeluarkan tenaga yang ekstra, cuma sedikit merobah posisi bibir aja. Eit,,, tapi jangan salah gerak, tarik seimbang antara ke kanan dan kekiri. hehehe

Walaupun sepele tapi efeknya sangat luar biasa. Pelanggan dalam sebuah perusahaan juga senang untuk menjadi pelanggaan salah satunya karena SENYUMAN.
Apa sih sulitnya senyum, toh tak akan pernah rugi kita hanya bermuka ceria dengan senyum kepada saudara kita. Katanya sih snyum itu juga bisa bikin orang awet muda.

Senin, 30 Agustus 2010

"MBELLER"


Sapa tau anak yang nakal alias mbeller?. Di sebuah ruangan kelas di salah satu sekolah di Malang ada dua orang siswa yang "ndableg" alias nakal kelas berat. Katakanlah namanya Si Codel dan Si Katut, mereka berdua suka nyeletu' kalau ada guru yang ngajar.
Pernah suatu ketika saya mengajar di kelas itu, waktu itu acara PONDOK RAMADHAN,,, dua anak itu awalnya suka celoteh, ngomong sendiri. Tapi setelah didekatin kedua anak itu bisa "jinak".
Ternyata anak nakal itu sebenarnya tidak senakal yang kita bayangkan, tapi anak yang nakal, khususnya di kalangan remaja hanya minta diperhatikan. Cobalah beri perhatian, insyaAllah pasti bisa dikendalikan. Apalagi kalau di luar kelas kita bisa lebih dekat lagi dengannya, pasti bisa.

PIKET

Matahari terasa agak cerah, seolah menyemangati para siswa SMP 18 untuk bergegas pergi ke sekolah.
Tepat jam setengah 7.30 saya tiba di sekolah, sekarang waktunya saya jadwal piket di sekolah. Hampir sekitar setengah jam berdiri di ppintu gerbang sekolah menyalamani siswa siswi yang masuk sekolah. Memang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, jadi sebagai mahasiswa PPL saya ngikut saja dengan adat istiadat di sekolah itu.
Banyak tugas yang harus dilakukan para petugas piket, di antaranya, jaga post piket, mencatat surat-surat izin, dan yang tidak masuk sekolah, sambil keliling ke kelas-kelas................
Pusing itu jelas, tapi bagaimana lagi tugas harus dikerjakan denngan penuh keikhlasan dan tanggung jawab.
Memang hidup akan hampa tanpa aktivitas yang berharga. Berbanggalah bagi orang yang selalu disibukkan dengan aktivitas positif, dari pagi hingga malam. Jangan pernah senang dengan pengangguran dan berleha-leha. Hidup adalah piliuhan, mau sukses atau tidak?. Kalau mau sukses sibukkan diri dengan perbuatan yang positif, untuk diri sendiri, keluarga, saudara, sahabat dan masyarakat serta bangsa. Terima kasih

Minggu, 29 Agustus 2010

MUDIK

Wah... temen-temen entar lagi kita mudik ya... semoga lebaran di rumah nanti mendapatkan berkah di sisi Allah SWT.

Ngomong Mudik ni... ingat waktu lebawan tahun lalu di kampung halaman. Pasti setiap orang punya pengalaman masing-masing di rumah saat mudik. Seperti, pengalaman lucu lah, atau yang menyenangkan. Yang jelas, mudik memang merupakan hari-hari yang paling berharga.

Kita bisa kumpul bareng keluarga, teman-teman lama, waktu skul dulu,,,,,,, asyik. Tapi kadang kalau pulang kampung hanya diisi dengan maen-maen atau senang-senang semata mungkin agak bosan ya... Cobalah sekali-kali bikin kegiatan menarik gitu, seperti buka bareng dengan mendatangkan tokoh untuk ngomong kek... diskusi sekedar sharing.....

Semoga mudik kali ini sangat menyenangkan dan berharga...Aminnnnnnnnnnnnnnn

Rabu, 28 Juli 2010

MALAM ITU

AKU INGIN JADI PENULIS

Malam itu terasa lebih segar bagi saya. Saat itu udara di kos-kosan ku terasa lebih sejuk dari pada sebelumnya. Angin sepoi-sepoi sedikit demi sedikit masuk lewat fentelasi jendelaku yang ku buka sejak sore. Suara lantunan al-Quran Saad Al-Ghamidi membuatku semakin semangat untuk berbuat dan bekerja.

Ku duduk termenung memikirkan satu cara, bagaimana saya menjadi seorang penulis. Impian itu sudah muncul sejak aku duduk di SMA. Sekarang aku sudah semester 7 Tarbiyah FAI UMM. Saat ini aku masih menulis satu buku. dengan judul "The Secrets of Friendship", itupun aku tulis berdua bersama temanku.

"Aku harus lebih giat lagi". Itulah kata yang terus ku katakan dalam hatiku........... Dengan harapan kata-kata ini bisa menambah lebih semangat lagi........ Aku ingin menulis buku ke dua, tapi rasa malas masih selalu menghantuiku................

SEMANGATTTTTTTTTT

Senin, 15 Maret 2010

Cetak Kader Pembina Handal

Bertempat di Aula BAU UMM, Gerakan Pramuka Gugus Depan (Gusdep) Pangkalan UMM bekerja sama dengan Kwartir Cabang Malang menyelenggarakan Kursus Mahir Dasar (KMD) untuk para calon Pembina (21/01). Kegiatan yang diikuti oleh 107 orang tersebut diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pramuka, khususnya di UMM. “agar pembina lebih paham tentang pramuka itu sendiri,” ungkap Firsh Ayu, ketua pelaksana acara tersebut.

Menurut mahasiswi yang panggilan akrabnya ka’ Firsh itu, pelaksanaan kegiatan tersebut dilatarbelakangi dengan kondisi para anggota pramuka yang kurang menguasai isi dan intisari dari gerakan pramuka tersebut. “Semoga dengan kegiatan ini mereka lebih paham makna dari gerakan pramuka,” harap mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP UMM tersebut.

Ketua Gerakan Pramuka Gusdep Pangkalan UMM, Dora Ayu Anggela, menegaskan, kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan pembina yang bisa melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. “diharap dapat mencetak pembina yang berkepribadian baik dan luhur serta aktif dalam menanggapi permasalahan,” ujar mahasiswi semester 5 PGSD tersebut.

Pembina Pramuka Gugus Depan Pangkalan UMM, Atok Miftahul Huda, berharap dengan adanya kursus tersebut, bisa memberikan pencerahan kepada gerakan pramukan di masa yang akan datang. Pasalnya, gerakan pramuka di UMM pada mulanya sedikit peminat. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pramuka di UMM di didirikan sejak tahun 1991. “Kegiatan ini sebagai awal revitalisasi gerakan pramuka,” tegasnya.

Senada dengan Atok, Farida Sustiana, perwakilan pembina Kwartir Cabang Malang mengatakan, dengan adanya acara tersebut para calon pembina mampu memanfaatkannya sebagai wahana untuk berproses menjadi pembina handal. Pasalnya, berdasarkan SK 5 menteri, gerakan pramuka adalah wadah yang cocok untuk pembinaan bela Negara.

Kursus yang bertemakan Indahnya Bersemangat Membentuk Kepribadian Pembina yang Bijaksana itu juga disambut hangat oleh Muhammad Hariyanto. Kepala Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka tingkat Kota Malang tersebut mengatakan, “saya sebagai pemateri akan memberikan bekal praktik menjadi anggota secara praktis kepada para peserta,” jelasnya.

Penjelasan yang disampaikan oleh Hariyanto berkisar pada teori, metode, pedagogik dan endragogik yang ada hubungannya dengan pramuka. “Mengacu kepada kurikulum KMD,” ungkapnya. Dia berharap, dengan adanya kegiatan itu dapat menambah kelangkaan pembina pramuka yang benar-benar handal. “Pembina harus mampu langsung di gugus depan,” tambah pria berjenggot tersebut.rjb

Minggu, 14 Maret 2010

MULAI DENGAN SEMANGAT BARU

Forum Studi Islam Fakultas Agama Islam (Forsifa) UMM menyelenggarakan Refleksi Akhir Tahun (RAT) di Aula Masjid AR. Fachruddin lantai I UMM (31/12/09). Kegitan yang bertemakan Go Head ini dilaksanakan bukan hanya untuk merefleksikan inerja organisasi tersebut. “Melihat kembali apa yang telah kita lakukan, kemudian apa yang akan kita lakukan ke depannya,” ungkap ketua pelaksana, Isnainy Iskandar.
Mahasiswi Syari’ah 2008 tersebut berharap forsifa akan lebih maju dengan mengadakan refleksi itu. Baginya, dengan kegiatan itu akan terpikirkan kembali kekurangan-kekurangan Forsifa yang perlu diperbaiki. “supaya para pengurus Forsifa bertambah semangat menjalankan tugasnya, sesuai dengan temanya,”ujarnya.
Menurut Rahma Faricha, Sekretaris Forsifa, kegiatan ini dirancang untuk mengisi momen penting akhir tahun. Pasalnya, akhir tahun merupakan kesempatan yang bagus untuk memperbaiki kembali langkah yang salah selama tahun 2009 lalu. “Introspeksi sekaligus merencanakan langkah baru untuk forsifa di tahun 2010,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Pembantu Dekan (PD) III FAI, Muhammad Syarif menyampaikan, dalam bekerja harus meninggalkan jejak. Menurutnya, generasi penerus akan melihat langkah yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya. “untuk itu jejak yang ditinggalkan juga harus berkualitas,” jelasnya. “Nah dengan merefleksi diri, maka kita akan tahu jejak yang ditinggalkan, tambahnya.
Syarif menegaskan, awal tahun 2010 ini merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki kinerja, khususnya bagi Forsifa. “Kegiatan-kegiatan yang membangun dan membangkitkan kretivitas mahasiswa perlu terus dikembangkan,” katanya. Karena itu, menurutnya, refleksi kali ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan Forsifa.
Lebih jauh lagi Syarif menekankan, saat ini Forsifa harus punya mimpi besar, dengan mimpi tersebut usaha dan semangat Forsifa untuk menjadi yang lebih baik akan bertambah. “Jangan bermimpi yang kecil, karena orang yang sukses itu berawal dari mimpi yang besar,”ungkapnya.
Acara yang dihadiri oleh 30 peserta tersebut mendapat tanggapan hangat dari Sulaiman, salah seorang peserta. Menurut mahasiswa Tarbiyah 2007 itu, acara tersebut sangat bermanfaat buat mahasiswa, khususnya anggota Forsifa. Pasalnya, dengan kegiatan semacam itu akan menambah kesadaran mahasiswa untuk meningkatkan kinerja dalam belajarnya,” ungkapnya. “Soalnya dengan refleksi ini diharapkan bisa mengetahui kekurangan yang telah dilakukannya pada hari-hari sebelumnya,” tambahnya.muhammad rajab