Jumat, 03 Februari 2012

MENDIDIK DENGAN HATI


Oleh: Muhammad Rajab*
            Pendidikan merupakan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Setiap orang membutuhkan yang namanya pendidikan, mulai sejak lahir hingga meninggal dunia. Pendidikan ini tidak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia. Sebab manusia tanpa pendidikan tidak akan mempunyai arahan dan pegangan dalam beraktivitas.
            Jika kita bersandar pada teori, pada dasarnya pendidikan dibagi menjadi tiga macam, pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilakuakan secara khusus dan dalam bentuk formal, seperti sekolah dan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga lainnya. Pendidikan non formal diselenggarakan di luar sekolah dengan jangka waktu yang relatif pendek, dan tidak diselenggarakan secara khusus di sekolah.
Sedangkan pendidikan informal adalah pendidikan yang tidak dilakukan dalam bentuk interkasi belajar antara guru dan murid, seperti Pendidikan yang terjadi sebagai akibat dari fungsi keluarga, media massa, pertunjukan-pertunjukan seni atau hiburan dan lain sebagainya.
Terlepas dari itu semua, pendidikan harus tetap dilakukan atas dasar rasa kasih sayang dan saling memberi. Dalam artian jangan sampai pendidikan dilaksanakanya hanya karena ingin mendapatkan embel-embel yang bukan merupakan tujuan utama dari pelaksanaan pendidikan itu sendiri.
Seorang guru di sekolah dan kepala keluarga di rumah harus mendidik anaknya dengan hati. Maknanya adalah bahwa mendidik harus didasarkan atas ketulusan dan rasa cinta yang mendalam dalam hatinya untuk berbagi ilmu dan wawasan bersama peserta didik.
Selain itu, di dalam mendidik anak tidak boleh mengedepankan emosi dan kekerasan. Sebab hal ini akan memberikan implikasi buruk terhadap perkembangan anak, baik kognitif, afektif dan psikomororiknya. Walaupun mau bersikap tegas kepada anak, maka ketegasan tersebut tetap harus  atas dasar ketulusan dan cinta kepada anak, bukan karena emosi dan mangkel akan perbuatan anak.
Kenapa harus demikian?. Perlu kita sadari bersama bahwa anak merupakan sosok yang bersih, suci. Jika kesuciannya dikotori dengan pendidikan yang salah, maka anak tersebut akan menjadi anak yang salah juga, begitu juga sebaliknya.  
Maka, peran utama keluarga sebelum anak menginjak dunia sekolah sangatlah besar. Keluarga harus bisa mengontrol perkembangan anak. Dan juga harus selalu mendidiknya dengan benar. Kesalahan keluarga dalam mendidik akan menjadikan masa depan mereka masa depan yang suram. Namun, jika keluarga mendidiknya dengan baik, dan dapat mengontrol pergaulan anak sehari-hari, maka ini juga akan menjadikan masa depan anak masa depan yang baik dan cemerlang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA