Sabtu, 24 Oktober 2009

BELAJAR DARI POHON PISANG

Oleh: Muhammad Rajab

Belajar merupakan satu keharusan bagi setiap orang. Seseorang tanpa belajar maka ia akan buta. Karena ilmu pengetahuan adalah cahaya. Jika cahaya hilang dari hadapan seseorang, maka dia akan kegelapan dan tidak tau arah harus ke mana dia akan berjalan, dan juga bingung harus berbuat apa.
Namun ilmu pengetahuan tidak harus di dapat di dalam kelas. Proses belajar tidak harus melalui buku buku atau tinta yang tertulis di atas kertas. Belajar juga tidak harus kepada guru atau dosen. Akan tetapi belajar bisa dilakukan dengan proses mandiri, yaitu dengan bersifat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide.
Kereativitas belajar kita bisa dikembangkan melalui alam dan lingkungan. Alam yang yang penuh panorama yang indah dan keanekaragaman isinya merupakan guru bagi kita, jika mau berpikir secara jernih dan objektif. Ambil saja pohon pisang yang kita lihat sangat remeh jika dibandingkan dengan benda-benda alam semesta lainnya.
Sekarang kita belajar mencoba untuk menjadikan pohon pisang sebagai guru kita dalam beraktivitas dan berinteraksi dengan sahabat dan masyarakat. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari guru yang tidak bisa bicara ini. Coba kita berpikir sejenak untuk melihat apa saja yang dimiliki oleh pohon pisang serta sifat-sifat apa saja yang melekat padanya.
Dari yang paling bawah, pisang mempunyai akar, batang, daun, dan buah. Selain itu pohon pisang juga mempunyai tunas. Akar pohon pisang merupakan satu pondasi yang menjadikan semua anggotanya yang lain ada. Tidak ada akar maka batang, daun dan buah tidak akan ada. Karena akar adalah pondasi yang menjadikan pohon pisang bisa berdiri.
Kemudian batang pohon pisang merupakan penyanggah agar pohon tersebut tetap berdiri kokoh dan dapat menyokong anggota yang lain. Begitu juga dengan daun yang merupakan satu alat untuk berfotosintesis yang menjadikan pohon tetap bisa hidup dan segar dengan sinar matahari. Adapun buah merupakan satu hasil dari kerjasama para anggota pohon pisang tersebut. Pelajaran apa yang bisa kita ambil untuk dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa?.
Pelajaran yang bisa diambil dari pohon pisang tersebut adalah pertama, Bahwa sebelum berbuat dan beraktivitas seharusnya kita punya dasar atau pedoman dulu untuk dijadikan sebagai hujjah (penguat) atas perbuatan kita. Ini dimaksudkan supaya perbutan kita tidak asal-asalan dan sembarangan. Akan tetapi punya sandaran berupa ilmu pengetahua.
Kedua, Dalam hidup kita membutuhkan orang lain untuk dijadikan sebagai penyanggah atau pendukung kita dalam melakukan satu aktivitas. Karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak boleh lepas dari bantuan dan kerjasama dengan orang lain. Pelajaran ini ada pada batang pisang yang selalu siap untuk menjadi penyanggah pohon pisang supaya tetap kokoh dan bisa tumbuh serta berbuah. Maka dari itu, agar kita menjadi orang yang kuat, hendaknya tidak bersifat egois, akan tetapi selalu bekerja sama dengan orang lain.
Ketiga, Dalam menempuh hidup kita harus punya penasehat atau seorang teman yang selalu memberikan arahan serta motivasi untuk selalu semangat dalam hidup. Ini telah dipesankan oleh daun pisang yang selalu mengambil cahaya matahari untuk menjadikan pohon tersebut tetap hidup. Karena tidak hanya motivasi diri saja yang diperlukan, tapi motivasi dan stimulus dari orang lain juga sangat dibutuhkan.
Keempat, Selalu memberikan manfaat kepada orang lain. Ini merupakan satu hal yang sangat penting dalam hidup sosial masyarakat. Karena dengan ini akan timbul rasa cinta dan kasih sayang antarsesama. Pesan ini disampaikan oleh buah pohon pisang yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA