Jumat, 23 Oktober 2009

KEMISKINAN AGENDA MENDESAK

Oleh: Muhammad Rajab*
Dimuat di Harian Duta Masyarakat, 15 Oktober 2009

Kemiskinan merupakan sebuah permasalahan yang sampai sekarang belum terselesaikan. Bertahun-tahun kemiskinan telah menggerogoti bangsa. Sebuah permasalahan yang menuntut pemimpin negeri ini segera punya obsesi besar dalam mengentaskan kemiskinan. Pasalnya, rakyat sudah lama menunggu negeri yang makmur, aman dan sentosa.
Pemilu legislatif dan presiden sudah berlalu dengan pasangan SBY-Boediono sebagai pemenang yang telah memperoleh suara terbanyak. Terpilihnya SBY sebagai presiden untuk yang kedua kalinya merupakan satu hal yang luar biasa. Pasalnya, negeri ini pada masanya belum bisa mengentaskan kemiskinan.
Walaupun ada upaya untuk mengentaskannya sepereti dengan adanya program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Program tersebut pada kenyataannya tidak membuahkan hasil apa-apa. Malah yang terjadi adalah percekcokan, karena berebut untuk mendapatkan dana BLT. Selain itu dana BLT yang diberikan kepada rakyat miskin sebenarnya bukanlah usaha untuk memberantas kemiskinan, akan tetapi malah akan menambah jumlah orang miskin. Pasalnya program tersebut tidak lain akan menjadikan rakyat kita manja dan tidak mau berusaha.
Terpilihnya presiden dan wakil presiden baru sekarang dapat memberi harapan baru bagi bangsa Indonesia. Harapannya adalah pemimpin baru negeri ini bisa mampu mengedepankan permasalahan kemiskinan rakyat dari pada permasalahn lain. Pasalnya, negeri demokrasi adalah negara yang lebih mengedepankan suara rakyat dari kepentingan lain. Hal ini bisa dipahami dari arti dasar demokrasi, yakni dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Maka dengan demikian agenda mendesak pemimpin baru adalah mengentaskan kemiskinan. Hal ini sudah menjadi tuntutan untuk segera diselesaikan. Walaupun tidak bisa secara langsung, namun perlu ada program-program upaya mengurang tingginya angka kemiskinan di negeri ini.
Banyak hal yang mungkin bisa dilakukan, seperti membuka peluang kerja bagi masyarakat yang tidak mampu. Mereka yang menganggur jangan sampai dibiarkan begitu saja dan tidak diperhatikan. Pasalnya, hal inilah yang nantinya akan menambah angka kemiskinan. Sarjana-sarjana yang lulus dari perguruan tinggi juga membutuhkan lapangan kerja yang cukup agar mereka tidak menganngur.
Ha itu menuntut adanya kesadaran pada jajaran para pemimpin negeri ini. Bahwa kemiskinan merupakan satu problem besar yang harus segera diselesaikan. Pasalnya, kemakmuran rakyat di negera demokrasi merupakan indikator akan kemajuan bangsa tersebut, dan bukan didominasi oleh pasar dan perorangan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA