Jumat, 23 Oktober 2009

MERATAPI NASIB PULAU TERPENCIL

Oleh: Muhammad Rajab*

Setelah mudik lebaran kemarin penulis melihat berbagai macam hambatan dalam perjalanan menuju pulau terpencil. Hambatan tersebut adalah transportasi. Transportasi yang kurang nyaman serta tidak maksimal menjadikan penumpang yang ikut sangat banyak sehingga menjadikan kapal tersebut sesak dan tidak nyaman. Sulitnya transportasi tersebut berdampak pula pada tinggi rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan.
Padahal Indonesia adalah negeri kepulauan. Artinya di Indonesia terdapat ribuan pulau, baik pulau besar maupun pulau-pulau kecil. Jumlah pulau di Indonesia menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 adalah sebanyak 17.504 pulau. 7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama. Semua pulau tersebut merupakan bagian dari Indonesia yang sama-sama mempunyai hak untuk diperhatikan.
Di Sumenep yang merupakan salah satu bagian dari pulau Madura mempunyai kurang lebih 126 pulau. Pulau-pulau tersebut mempunyai potensi alam yang sangat besar. Sebagai contoh pulau Sapeken yang mempunyai gas dan persediaan mutiara yang sangat banyak. Namun sangat disayangkan nasib pulau-pulau terpencil tersebut sangat kurang diperhatikan.
Katakanlah pulau Kangean, salah satu pulau besar di daerah Sumenep. Pulau ini menurut saya kurang diperhatikan. Karena berdasarkan pengamatan penulis, banyak sekali kekurangan-kekurangan yang ada di pulau itu. Seperti kurangnya fasilitas pendidikan, jalan-jalan umum masih rusak, tarnsportasi umum tidak memadai atau bahkan bisa dikatakan tidak ada.
Pemerintah mungkin tidak menyadari bahwa mereka yang tinggal di kepulauan tersebut merupakan bagian dari Indonesia. Dan hal itu tidak mungkin bisa terpisah dari negara kesatuan republik Indonesia, karena pulau tersebut sebenarnya telah banyak memberikan kontribusi kepada negara, baik melalui kekayaan alam yang dimilikinya ataupun yang lainnya.
Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pulau-pulau terpencil baik dalam hal pembangunan infrastruktur maupun pembangunan pendidikan menyebabkan nasib warga Indonesia yang tinggal di kepulauan kian memburuk. Akibatnya, kualitas ekonomi dan pendidikan kita semakin rendah. Hal ini sebagai konsekuensi tidak meratanya pembangunan di Indonesia.
Maka jangan disalahkan, kalau negeri asing berusaha ingin merebut pulau di Indonesia. Karena pada kenyataannya pemerintah kita sangat kurang perhatian terhadap pulau tersebut. Perlu disadari bahwa semua pulau yang ada di Indonesia, baik yang kecil maupun besar merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dari negeri Indonesia.
Maka saya bisa mengatakan kalau pemerintah kita tidak memperhatikan aspek pembangunan di kepulauan dan lebih mengutamakan pembangunan di kota-kota saja, hal itu merupakan tindakan diskriminatif. Tindakan semacam ini tidak selayaknya dilakukan oleh pemerintah kita, karena hal ini akan mengurangi keseimbangan dalam peningkatan berbagai aspek di negeri tercinta ini.
Maka saat ini, dengan terpilihnya pemimpin pasca pemilu 2009 lalu diharapkan dapat memberikan perhatian yang seimbang terhadap seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Dan diharapkan pula, membuang jauh-jauh sikap diskriminatif. Karena hal ini tidak lain akan membawa Indonesia kepada kemunduran dan kehancuran.

1 komentar:

kOMENTAR ANDA