Rabu, 25 Januari 2012

MENGUNGKAP RAHASIA KESUKSESAN SUN ZI


Telah dimuat di Koran Jakarta
Judul Buku      : Pesan Rahasia Sun Zi: Hati Sang Jenderal
Penulis             : Bonni Soeherman
Penerbit           : Elex Media Komputindo
Cetakan I        : 2009
Tebal               : 200 halaman
Peresensi         : Muhammad Rajab*
            Sun Zi dikenal di seluruh negeri sebagai ahli strategi perang. Bahkan sekarang dunia mengakuinya sebagai ahli strategi perang terbesar China. Mengawali perjalanan besarnya, Sun Zi singgah dan ingin mengabdi pada negeri Wu. Saat itu raja He Lu telah mendengar berita tentang seni perang dan timbul niatnya untuk menguji kelihaian Sun Zi dan memintanya untuk melatih gerakan perang 180 selirnya.
            Beberapa saat ia berpikir sebelum kemudian menerima tantangan tersebut. Sun Zi membagi selir-selir menjadi dua bagian dengan masing-masing dipimpin oleh komandan lapangan, selir kesayangannya raja. Beberapa kali dicoba dengan sistem komando yang efektif, namun hasilnya adalah disorganisasi. Setelah member sanksi memenggal kepala kedua komandan tersebut, Sun Zi kembali memilih dua selir lainnya sebagai komandan lapangan pengganti dan hasilnya sangat luar biasa, semua selir tertib layaknya pasukan siap tempur. Tanpa banyak kata akhirnya He Lu mengangkat Sun Zi sebagai jenderal sekaligus ahli strategi perang Wu yang memenangkan banyak perang dan pertempuran sepanjang sejarah China.
            Berita tentang seni perang Sun Zi telah menyebar di negeri Wu. Akhirnya He Lu memanggi Sun Zi untuk mendemonstarsikan keahlian dan efektivitas seni perangnya sebelum menerimanya menjadi jenderal. He Lu menilai ini adalah kelebihan dan talenta Sun Zi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan untuk meningkatkan kekuatan militer negara.
            Ada apa dibalik kesuksesan Sun Zi menjadi seorang jenderal dan pemimpin yang hebat?. Kunci pertama kesuksesannya adalah karena tekad yang kuat, keberanian dan kepercayaan yang ada dalam dirinya. Pasalnya, sebuah kesuksesan tidak cukup mengandalkan langkah-langkah efektif, namun dibutuhkan sikap dan karakter yang baik. Sun Zi berprinsip agar selalu melontarkan pertandingan kecil untuk mengetahui potensi. Sun Zi menunjukkan betapa tekad yang kuat, keberanian dan rasa percaya diri menjadi motor penggerak segala aspek fisik menuju satu fokus yakni kesuksesan.
            Tidak cukup hanya dengan tekad yang kuat, untuk menjadi pemimpin sukses seperti Sun Zi diperlukan juga kemampuan komunikasi efektif. Dalam perang misalnya dapat ditemukan berbagai media komunikasi untuk memudahkan komando, dengan lisan atau dengan alat seperti genderang, bendera dan api. Pertanyaannya, kenapa Sun Zi memilih genderang?. Sangat mudah dijawab, karena kekuatan suara genderang merupakan media yang efektif dan cepat direspon dalam kondisi apapun. Itulah kenapa salesman lebih mengandalkan promosi lewat suara (lip service) dari pada sekadar memasang poster atau mendemontrasikan produknya.
            Adan lima dimensi kepemimpinan jenderal Sun Zi. Lima dimensi inilah yang juga ikut membangun dan membawa Sun Zi menjadi jenderal yang sukses dalam memimpin pasukannya. Lima dimensi tersebut adalah bijaksana, Secara sederhana, bijaksana diartikan sebagai kemampuan memahami nilai-nilai kebenaran dengan perspektif holistik. Setiap keputusan yang diambil selalu melihat dan mempertimbangkan berbagai aspek. Sun Zi menjelaskan seorang jenderal yang baik harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti nasib rakyat, negara, dan kondisi prajurit.
Empat prinsip selanjutnya adalah quanxi atau kepercayaan, kejujuran dan keikhlasan. Kemudian murah hati dan penuh kasih sayang, keberanian atas kebenaran, dan disiplin dan integritas. Boenie Soeherman mengatakan, bahwa tingkat disiplin kondisi kerja mencerminkan kedisiplinan pimpinannya.
             Buku ini mengajak kita berpetualang mengungkap kembali rahasia kemenangan terbesar yang tak pernah lepas dari peran jenderan Zun Zi. Yang pada intinya buku ini bisa dijadikan sebagai jawaban di tengah-tengah kondisi kepemimpinan Indonesia yang kacau-balau.
*Penulis adalah
Peneliti di Pusat Studi Islam Unmuh Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA