Kamis, 09 Agustus 2012

Keutamaan Menghafal al-Quran

Oleh: Muhammad Rajab*
Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Dzikra (al-Quran), dan Kami-lah yang akan menjaganya. (QS. Al-Hijr: 9).
            Potongan ayat di atas adalah janji Allah SWT untuk menjaga keautentikan dan keaslian al-Quran. Kemudian Allah SWT betul-betul menjaga al-Quran tersebut melalui lisan para hafidul quran (penghafal al-Quran). Terbukti ketika di awal-awalz datangnya Islam, al-Quran tercecer di pelepah kurma, bebatuan dan kemudian dikumpulkan menjadi satu mushaf melalui para penghafal al-Quran.
            Untuk itulah Allah SWT memberi penghargaan yang mulia kepada mereka dengan menyebut para penghafal al-Quran sebagai ahlullah (keluarga Allah). Artinya kedekatan Allah dengan para penghafal al-Quran lebih dibandingkan dengan yang lainnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)
            Rasulullah SAW juga telah memberikan penghargaan khusus bagi para penghafal al-Quran. Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal al-Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada’ Uhud yang hafizh Al Qur'an. Rasul mendahulukan pemakamannya. "Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari).
Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanah pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi. Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah SAW telah mengutus sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada sahabat yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Sahabat itu menjawab, "benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa'i)
Selain itu, karena hafalannya juga maka para penghafal al-Quran adalah orang pertama yang berhak menjadi imam shalat berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda: "Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)
Kemudian di akhirat kelak akan diperlakukan secara khusus. Bagi mereka akan dipakaikan mahkota kemuliaan. Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Thabrani)
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa mereka akan selalu diberi rahmat dan rezeki  oleh Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS. Faathir: 29-30). Semoga kita dan keluarga kita termasuk orang-orang yang mau menghafal al-Quran. Amin….

*Penulis adalah Staf Pengajar al-Quran Unmuh Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA