Rabu, 01 Agustus 2012

Pelajaran Cinta dalam Novel Super Kocak


Judul buku        : The Prince of Blangkon; Pangeran Jomblo yang Nggak Bisa Ilmu Sihir
Penulis              : Endik Koeswoyo
Penerbit            : Diva Press
Cetakan I         : Januari 2012
Tebal                : 288 halaman
Peresensi         : Muhammad Rajab, Pencinta buku
            Novel The Prince of Blangkon ini sangat kocak dan gokil. Tak hanya ceritanya yang lucu, tapi juga bahasanya yang “lebai” membuat kita akan senyum-senyum sendiri saat membaca buku ini. Inilah keajaiban karya fiksi bernama novel. Dalam novel penulis bisa melanglangbuana dalam hayal yang jauh bahkan mungkin mustahil terjadi dalam kehidupan nyata. Namun demikian tetap tidak kehilangan amanat yang terselip di dalamnya.
            Novel karya Endik Koeswoyo ini memang sarat dengan ajakan untuk tertawa. Tulisan fiksi yang sudah muncul dari hasil karyanya semisal  Ekspedisi Mencari Cinta, Catatan Jomblo Galau, dan Ajaibnya Cewek, juga sangat kocak. Maka tak salah kalau Renni Fernandes, salah seorang sutradara video klip, dalam komentar buku ini mengatakan bahwa novel ini sangat lucu dan bikin cengar-cengir ­sendiri.
            Novel setebal 288 ini berkisah tentang pencarian cinta sejati, dibalut dengan persahabatan yang konyol. Pangeran Semur Jasa adalah pengeran dari Negeri Timur yang masih jomblo. Dengan didampingi oleh pengawal setianya bernama Premadana, Pangeran Semur mengikuti sayembara untuk menemukan Putri Permata Hati, putrid dari Kota Tengah.
            Karena tidak memiliki ilmu sihir seperti kebanyakan pemuda di pulau tukis, ia pun hampir kalah saing dengan Pangeran Gura Manis dari Kota Barat. Akhirnya, Pangeran Semur berniat mencari kunci rahasia untuk mengaktifkan ilmu-ilmu sihir yang ada di benda-benda kesayangannya.
            Dengan membawa keris, blangkon, dan selendang sutera, Pangeran Semur ditemani Premadana menembus keangkeran Pulau Kentut Kuda untuk menemui seorang oden (guru sihir). Tentu saja buah kerja kerasnya sangat membahagiakan alias dia juga berhasil menemukan Putri Permata Hati. Masalahnya, sejak pandangan pertama ternyata Premadana telah jatuh cinta kepada Putri Permata Hati.
            Singkat cerita, Premadana yang pada mulanya tidak berniat untuk mendapatkan Putri Permata Hati malah ia yang menemukan dan mendapatkan Putri Permata Hati. Sementara Pangeran Semur mengalami nasib yang tidak baik. Ia tidak bisa mendapatkannya, padahal dari awal sangat ambisius untuk mendapatkannya.
            Pada intinya, walaupun novel ini super kocak, namun ada pesan berharga yang bisa kita petik darinya, yakni bahwa cinta sejati tidak pernah melihat harta dan kedudukan. Bayangkan seorang putri bisa jatuh cinta kepada seorang pengawal raja yang tidak punya banyak harta juga tak berpangkat tinggi. Maka tak salah juga jika ada orang yang mengatakan, kalau jodoh tidak akan kemana. Selamat membaca….!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA