Sabtu, 24 Januari 2009

HARGA SEBUAH KARYA

Oleh: Muhammad Rajab*
Seorang seniman berasal dari Spanyol Fancisco De Goya mempunyai tiga karya berupa gambar sketsa yang sempat diperkirakan hilang selama 130 tahun. Ketiga karyanya tersebut terjual seharga 4 juta poundsterling lebih. Salah satu dari sketsa tersebut adalah Down They Come yang menggambarkan empat orang perempuan yang bertarung di atas udara. Karya ini terjual seharga 2,3 juta pounds atau sekitar 41,7 miliar rupiah. Harga tersebut merupakan yang tertinggi untuk sebuah sketsa Goya yang pernah terjual di pelelangan.
Sketsa kedua adalah The Constable Lampinos Stitched Inside a Dead Horse, dari album Image of Spain yang menampilkan pemberontakan petani kecil di Sarangossa Spanyol pada abad ke-18. Karya ini terjua dengan harga 769.250 pounds atau 13,9 miliar rupiah. Dan sketsa yang ketiga adalah Repentance yang menampilkan seorang pria sedang berdoa di depan sebuah Salib, terjual dengan harga 959.650 pounds atau 17,4 miliar rupiah.
Itulah sebuah karya, harga yang dimilikinya sangat mahal. Padahal karya di atas hanya sebuah sketsa atau gambar. Belum lagi karya-karya yang lain seperti tulisan dan lain sebagainya. Kita tahu seorang novelis Andrea hirata dan Habiburrahman. Royalti yang diterimanya mencapai miliaran dari karya novel-novelnya tersebut. Andrea Hirata
Sebuah karya memang merupakan bentuk kreativitas seseorang yang sangat berharga. Apapun bentuk karya tersebut pasti mendapat penghargaan, baik penghargaan berupa materil atau non materil. Materil bisa berupa uang, adapun non materil bisa berupa kepuasan dan kesenangan batin.
Karya memang merupakan satu hal yang seharusnya dihasilkan dari setiap gerak dan aktivitas penduduk Indonesia. Untuk menghasilkan sebuah karya dituntut untuk selalu kreatif dan mempunyai daya nalar imajinasi yang tinggi. Karena pada awalnya sebuah karya muncul karena ada imajinasi.
Dengan imajinasi tersebut diharapkan kita mampu mengapresiasikannya ke dalam tindakan nyata, baik berupa tulisan, lukisan, maupun karya-karya lain yang dapat bermanfaat bagi kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa. Karena sejelek apapun sebuah karya pasti mendapatkan penghargaan, atau paling tidak kita mendapatkan kepuasan karena telah mencoba semaksimal mungkin untuk berbuat.
Walaupun kita mengalami kegagalan dalam berkarya, pada hakikatnya itu bukanlah sebuah kegagalan tapi merupakan kesuksesan yang tertunda. Dalam sebuah pepatah dikatakan “Orang yang gagal bukanlah orang yang jatuh, akan tetapi orang yang gagal adalah orang yang tidak mau bangkit kembali dari jatuhnya”.

*MUHAMMAD RAJAB, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA