Sabtu, 24 Januari 2009

RETROSPEKSI KAUM MUDA


Oleh: Muhammad Rajab*
28 Oktober 1928 Indonesia dikejutkan dengan peristiwa yang sangat berharga, yaitu pemuda yang berbeda ras, suku dan bahasa mengikrarkan dirinya untuk bersatu membela bangsa. Adapun tokoh-tokoh yang mempolopori sumpah pemuda di antaranya Moh. Yamin, Amir Syarifuddin, Senduk dan J. Leimena.
Sumpah pemuda merupakan salah satu kekuatan besar bagi Indonesia untuk melawan kolonial Belanda yang telah bertahu-tahun menjajah bangsa. Yang pada akhirnya 17 tahun setelah sumpah pemuda diikrarkan oleh para kaum muda, Indonesia dapat merdeka daru imperialisme Belanda.
Peristiwa tersebut memberikan pandangan kepada kita sebagai kaum muda, bahwa pemuda merupakan tombak perjuangan bangsa. Di tangannya terdapat kekuatan yang tidak dimiliki kecuali oleh pemuda. Sampai-sampai Soekarno meminta 10 orang pemuda untuk mengubah dunia.
Tentunya kaum muda harus menyadari bahwa dirinya mempunyai peranan penting dalam perjuangan bangsa. Karena dalam suatu negeri, jika pemudanya rusak maka rusalah negeri tersebut. Namun, jika pemudanya baik, maka negeri tersebut akan berkembang menjadi negeri yang baik dan maju. Dalam pepatah arab dikatakan “Syubbanul Yaum Rijaalul Ghad, (pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan)”.
Peringatan hari Sumpah Pemuda kali ini hendaknya menjadi sarana dan peluang bagi kaum muda untuk introspeksi diri, apakah kaum muda sampai detik ini telah menjalankan perannya sebagai pemuda bangsa?. Atau malah menjadi bumerang bagi bangsa dengan banyak melakukan pelanggararan terhadap norma-norma yang berlaku.
Jika kita mau menenguk ke belakang, ternyata pemuda bangsa hari ini masih banyak yang tidak menyadari akan perannya dalam roda perjuangan bangsa. Minimnya atau tidak adanya kesadaran pada diri pemuda akan perannya menjadikan pemuda-pemuda bangsa berbuat dan bertindak melampaui batas. Dalam artian mereka tidak mau diatur dengan norma-norma agama atau masyarakat serta bangsa.
Oleh karena itu, pemuda hari ini hendaknya melihat kepada para pemuda bangsa yang telah memperjuangkan bangsa hingga Indonesia merdeka. Semangat yang dulu pernah ada pada kaum muda seharusnya ditiru oleh kaum muda hari ini dan diinternalisasikan dalam jiwa-jiwa mereka. Sebab, Indonesia sekarang masih dijajah. walaupun secara fisik tidak nampak tapi seara moral Indonesia sedang dijajah oleh Barat.
Untuk itu, dengan munculnya semangat pemuda seperti para pemuda terdahulu diharapkan dapat mengeluarkan dan memerdekakan bangsa dari penjajahan moral yang sedang menimpa bangsa. Karena telah nyata, bahwa yang menyebabkan Indonesia merdeka dari imperiaisme Belanda adalah karena desakan kaum muda.
*Penulis adalah Mahasiswa Tarbiyah dan Aktivis Pers Kampus Universitas Muhammadiyah Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA