Sabtu, 24 Januari 2009

PENDIDIKAN BERBASIS TEKNOLOGI

Oleh: Muhammad Rajab*
Perkembangan ilmu pengetahan dan teknologi semakin hari semakin pesat. Perkembangan ini dapat mengubah cara berpikir manusia, dari pemikiran tradisional kepada pemikiran modern yang cenderung selalu mengikuti perkembangan zaman.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini ternyata tidak sebatas mengubah cara berpikir manusia. Akan tetapi sudah mulai masuk ke seluruh aspek dan segi kehidupan, mulai aspek politik, ekonomi hingga aspek pendidikan yang merupakan tombak perjuangan bangsa ke depan.
Pendidikan yang dulu dikembangkan menggunakan metode-metode dan media tradisional, kini tak lagi relevan dengan perkembngan zaman. Pendidikan sudah dituntut harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Jika tidak, akan berakibat pada kebuntuan perkebangan anak didiknya.
Misalnya, pembelajaran yang dilakuakan dengan media papan tulis, sekarang kayaknya tak lagi cocok untuk era modern yang serba canggih ini. Walaupun masih ada yang tetap menggunakan media ini. Karena di era modern ini sudah ada yang lebih canggih dan lebih fleksibel dari itu, yaitu dengan menggunakan LCD proyektor.
Dengan menggunakan media ini guru dan murid tidak lagi capek-capek menulis. Cukup persiapan di rumah dengan membuat power point. Dan murid di kelas tak harus menulis, akan tetapi cukup dengan mengcopy file yang sudah dibuat oleh guru.
Pembelajaran dengan media ini lebih fleksibel dibanding dengan papan tulis. Kelebihannya adalah guru sebelum belajar harus mempersiapkan terlebih dahulu di rumah, jadi peguasaan guru terhadap materi lebih mantap. Selain itu, murid di dalam kelas cukup mendengar dan memperhatikan serta mendiskusikan materi yang sudah dibuat oleh guru. Murid tak harus disibukkan dengan menulis yang dapat mengganggu konsentrasinya.
Namun, sangat disayangkan sekali kesadaran para pengasuh lembaga sangat kurang sadar akan efektivitas pembelajaran seperti ini. Mungkin penyebabnya adalah keterbatasan biaya atau ada biaya tapi ada kendala pada tenaga pengajar atau guru yang masih gaptek (gagap teknologi).
Dua kendala di atas harus segera mendapatkan solusi, sehingga pendidikan di Indoneisia bisa berkembang dan tidak menjadi Negara terbelakang khususnya dalam pendidikan. Misalnya, dengan menigkatkan anggaran pendidikan supaya bisa memenuhi kebutuhan media yang berbasis teknologi di dalam lembaga. Adapun untuk mengatasi ketidakmampuan tenaga pengajar terahadap teknologi perlu diatasi dengan mengadakan pelatihan-pelatihan atau penyuluhan tentang pembelajaran yang berbasis IT.

*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA