Sabtu, 24 Januari 2009

MENANGGAPI RENCANA TURNNYA HARGA BBM

Oleh: Muhammad Rajab*
Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa bulan yang lalu telah memberikan efek dan dampak besar terhadap harga bahan-bahan pokok di masyarakat. Tentunya hal tersebut hingga saat ini menjadi perhatian besar bagi pemerintah, aktivis organisasi sosial dan seluruh elemen dan komonitas di masyarakat.
Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia. Saat itu harga minyak mencapai kisaran di atas US$ 105 bahkan US$ 140 per barel. Sehingga mau tidak mau pemerintah mengambil keputusan untuk menaikkan harga BBM, walaupun mayoritas masyarakat tidak setuju dengan keputusan tersebut. Karena memang sudah jelas, dengan naikknya harga BBM akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat.
Akan tetapi sekarang harga minyak dunia seudah mulai mengalami penurunan yang signifikan. Kini harga minyak dunia berkisar US$ 63 per barel. Jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga minyak dunia saat pemerintah menaikkan harga BBM beberapa bulan yang lalu. Sehingga pemerintah mau tidak mau juga seharusnya menurunkan harga BBM.
Menanggapi fenomena seperti ini pemerintah SBY merencanakan untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sekarang harganya masih tinggi. Rencana SBY ini mendapat perhatian besar dari masyarakat. Sebab, hal ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang hidupnya masih pas-pasan. Karena secara tidak langsung jika BBM turun, maka harga bahan-bahan dan harga kebutuhan masyarakat juga akan turun.
Rencana baik ini diharapkan tidak hanya janji di mulut presden saja kepada jurnalis dan masyarakat. Akan tetapi perlu perwujudan nyata. Sebab, sudah lama rakyat menangis dan menjerit akibat naiknya harga BBM beberapa bulan lalu yang juga disusul dengan naiknya harga bahan-bahan makanan.
Selain itu, masyarakat sudah lama menunggu harga barang-barang dan BBM turun. Mereka sudah tidak tahan lagi untuk menanggung biaya hidup mereka sehari-hari disebabkan harga-harga yang terus melambung. Walaupun masih banyak di antara masyarakat tersebut orang-orang yang kaya, akan tetapi turnnya harga BBM dan bahan-bahan makanan tetap menjadi harapan kita bersama.
Terlepas dari itu semua, kita patut berdo’a agar kabar gembira ini, yaitu rencana turunnya harga BBM ini dapat terealisasi dalam waktu dekat. Sehingga juga dengan segera beban biaya hidup masyarakat sedikit terkurangi.

*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA