Sabtu, 24 Januari 2009

MURIDMU BUKAN BEBEK


Oleh: Muhammad Rajab*
Pendidikan merupakan hal yang sangat urgen dalam kehidupan. Dengan pendidikan kita bisa mengetahui dan menambah wawasan. Dengan pendidikan pula kita bisa menjadi orang yang lebih baik dan bermoral. Selain itu, kita bisa bekerja karena pendidikan. Sehingga dengan demikian pendidikan memegang peranan penting dalam roda kehidupan.
Di dalam melaksanakan aktivitas pendidikan metode pembelajaran mempunyai peraranan yang signinifikan. Sebab, jika terjadi kesalahan dalam mengajar dan mendidik peserta didik, maka tujuan mulia pendidikan akan sulit dicapai. Banyak guru yang gagal dalam mendidik muridnya karena kesalahan metode dalam mengajar.
Salah satu contoh metode pembelajaran yang salah adalah memberikan batasan kepada murid dalam berkarya dan mengembangkan kreativitasnya. Guru tidak boleh mengatakan kata-kata “jangan” kepada muridnya. Sebab hal ini akan memberikan dampak negatif terhadap psikisnya. Akan tetapi seharusnya guru lebih menekankan aspek kesadaran bukan larangan. Seperti dengan mengatakan “kalau kamu berbuat seperti ini maka akibatnya seperti ini”. Perkataan ini lebih baik dan lebih memberikan kesadaran kepada anak didik dari pada membentak dengan mengeluarkan kata-kata “jangan”.
Selain itu, kesalahan metode pendidikan yang sering terjadi pada guru adalah guru menyuruh dan memerintahkan murid untuk bersandar kepada buku diktat semata dalam belajar tanpa membebaskan anak untuk mencari dan menganalisa buku-buku lain yang dapat dijadikan tambahan wawasan baginya. Akibatnya, wawasan anak atau peserta didik akan dangkal. Dan ini akan menjadikan perkembangan kognitifnya tersendat.
Misalnya, ketika seorang guru memberikan soal-soal kepada murid. Kemudian si murid menjawab dengan jawaban lain yang tidak ada dalam buku diktat atau panduan, maka guru akan menyalahkannya. Ini merupakan kesalahan yang mungkin kurang disadari oleh para guru.
Dalam hal ini murid seakan-akan bebek yang selalu harus ikut induknya. Potret pendidikan seperti ini merupakan potret pendidikan yang tidak benar, sebab hal ini akan menjadikan kreativitas yang dimiliki anak tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya.
Dengan demikian, agar kreativitas dan bakat anak atau murid dapat berkembang dengan baik, hendaknya para guru tidak menjadikan murid-muridnya seperti bebek. Dalam artian murid harus selalu ikut kata-kata guru. Akan tetapi, memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk berkreativitas sebagaimana minat dan bakat yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Jangan anak yang berbakat menyanyi misalnya dipaksa untuk menjadi seorang pelukis, ya tidak mungkin terpacai.
*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA