Sabtu, 24 Januari 2009

ROLE MODEL BUAT PARA GURU

Oleh: Muhammad Rajab*
Kehadiran novel dan film Laskar Pelangi menjadi perhatian besar bagi mayoritas penduduk Indonesia. Sampai-sampai Presiden SBY pun ikut terpikat dan tertarik dengan hadirnya novel dan film tersebut. Sehingga, dalam waktu yang sekejab Laskar Pelangi menjadi novel yang sangat menomenal di tengah-tengah masyarakat Indonesia, bahkan di luar negeri.
Di dalam novel yang ditulis berdasarkan kisah nyata ini, diceritakan tentang seorang guru yang benar-benar ikhlas dan tulus dalam mengajar anak-anak didiknya, yaitu Ibu Muslimah. Dalam mengajar dia tidak pernah mengeluh dengan sikap dan kelakuan anak-anaknya. Bahkan diceritakan, dia tidak pernah menyakiti hati dan fisik mereka, walaupun gaji yang diterimanya sangat pas-pas an.
Ketulusan Ibu Muslimah dalam mengajar telah memberikan pengaruh besar terhadap semangat anak didiknya untuk menuntut ilmu. Walaupun mereka semua belajar di sekolah SD Muhammadiyah yang sangat terbatas fasilitasnya, mereka tidak pernah lemah semangatnya untuk menuntut ilmu. Dan itu merupakan salah satu hasil dari pengajaran spirit dan emosi yang telah diajarkan Bu Muslimah terhadap anak-anak laskar pelangi.
Walhasil, anak-anak tersebut berhasil meraih prestasi yang sangat tidak disangka-sangka pada waktu itu, yaitu dapat mengalahkan SD PN Timah dalam lomba karnafal dan cerdas-cermat. Padahal, jika dilihat dari segi fasilitas dan tenaga pengajar, SD PN Timah jauh lebih tinggi dibanding dengan SD Muhammadiyah tempat anak-anak “laskar pelangi” belajar.
Dengan demikian, munculnya novel dan film Laskar Pelangi ini, setidaknya guru mempunyai satu contoh atau role model dalam mengajar anak didiknya. Bahwa mengajar diperlukan ketulusan dan keikhlasan serta benar-benar untuk mencerdaskan anak bangsa, dan tidak hanya ingin mendapatkan honor semata. Walaupun adanya hal tersebut merupakan salah satu penunjang agar guru lebih semangat, namun perlu disadari dari kisah tersebut bahwa mengajar anak-anak bangsa agar mereka cerdas mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada uang.
Disadari atau tidak, dalam masyarakat komunal seperti penduduk negeri ini, keberadaan figur teladan (role model) itu sangat penting. Masyarakat perlu penguatan untuk membangun kepercayaan diri bahwa langkahnya sudah ada pada jalur yang tepat. Jangankan untuk berbuat baik, terkadang berbuat jahat pun diperlukan role model, minimal teman curhat. Saat kesulitan menemukan figur panutan tingkat nasional, maka figur lokal pun, seperti Bu Muslimah dikarenakan karakter dan ketokohannya yang kuat bisa dijadikan alternatif teladan.
Salah satu contoh konkrit, guru yang benar-benar terpikat dengan kelakuan dan karakter Bu Muslimah adalah Maisaroh seorang guru SD Negeri I Pamejahan. Dalam buku Laskar Pelangi The Phenomenon yang ditulis oleh seorang jurnalis majalah Gatra Asrori S. Karni, disebutkan pernyataannya, “saya ingin jadi the next Bu Muslimah”. Dia mengetahui sosok Bu Mus dari acara Kick Andy edisi Laskar Pelangi awal oktober 2007.

*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA