Sabtu, 24 Januari 2009

KEMISKINAN DI NEGERI KAYA


Oleh: Muhammad Rajab*
Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Tanahnya subur, mudah ditanami berbagai macam tanaman dan tidak tandus. Dengan menancapkan batang pohon saja di negeri ini, ia akan tumbuh subur. Hasil tanaman yang dihasilkan oleh tumbuh-tumbuhan yang ada di negeri ini sangat melimpah.
Pada zaman penjajahan, Belanda tertarik untuk menjajah bangsa Indonesia karena rempah-rempahnya yang melimpah ruah. Belanda ingin mendapatkan hasil alam yang dihasilkan Indonesia. Ketertarikan terhadap inilah yang menjadi motif awal dari para penjajah tersebut. Namun, satu hal yang sangat mengusik hati dan pikiran kita, kenapa di negara yang kaya dengan hasil alamnya ini orang-orang miskin semakin hari semakin meningkat?.
Dan masih hangat diingatan kita, beberapa bulan yang lalu terjadi tragedi zakat yang mengenaskan di Pasuruan. Mereka beriring-iringan mengantri hanya untuk mendapatkan harta zakat, yang pada akhirnya menyebabkan kematian karena desak-desakan. Tragedi memilukan tersebut hendaknya membuka mata pemerintah untuk melihat kembali angka kemiskinan yang ada di negeri ini. Tentunya, tidak hanya melihat dan tahu saja, akan tetapi perlu perhatian, empati dan simpati pemerintah agar mereka juga bisa memenuhi hidupnya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten bahwa jumlah kemiskinan mengalami kenaikan. Tahun 2006 tercatat 786.700 keluarga miskin, dan pada awal tahun 2008 meningkat menjadi 886.000 keluarga. Jika satu keluarga terdiri dari suami, istri, dan satu anak, maka jumlah orang miskin di Banten mencapai 2.685.000 orang, dari 9,5 juta penduduk Banten.
Bahkan, menurut Tim Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Tim P2E-LIPI) memperkirakan warga miskin tahun 2008 ini akan bertambah menjadi 41,7 juta orang (21,92 persen). Lonjakan ini akibat kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sebanyak 28,7 persen beberapa bulan yang lalu.
Melihat data di atas, terdapat tanda tanya besar yang bisa dijadikan renungan bersama, kenapa di negeri yang kaya dan subur ini, angka kemiskinan malah tinggi?. Pertanyaan ini tentunya harus dijadikan bahan perenungan bersama supaya bangsa Indonesia ke depan benar-benar terbebas dari jerat kemiskinan, dan parade kemiskinan yang sekarang terjadi dapat berkurang dan menipis.
Menjawab pertanyaan tersebut, penulis berusaha menganalisis, dan jawabannya adalah SDM (sumber daya manusia) yang ada di negeri ini belum bisa memenej kekayaan tersebut. Dan yang parahnya lagi, kekayaan yang ada di negeri ini, dipasrahkan ke negeri asing untuk dikelola dan diberdayakan.
Untuk itu, agar SDA yang ada di negeri ini dapat dibudidayakan dan dimanfaatkan secara maksimal maka perlu adanya peningkatan kualitas SDM yang ada. Bisa melalui peningkatan kualitas pendidikan yang ada. Supaya lulusan dan alumnus dari sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Indonesia benar-benar mampu mengelola SDA yang dimiliki bangsa ini.
*Penulis adalah,
Reporter Bestari UMM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA