Sabtu, 24 Januari 2009

RAMADHAN BULAN PENDIDIKAN

Oleh: Muhammad Rajab*

Tidak salah orang yang mengatakan bahwa bulan Ramadhan adalah syahrut tarbiyah (bulan pendidikan). Karena memang di bulan suci Ramadhan ini kita dididik untuk menjadi orang yang lebih baik dari pada hari-hari sebelumnya. Dan tidak salah juga orang mengatakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh penggemblengan, sebab pada bulan ini kita benar-benar digembleng untuk lebih menguatkan mental dan menahan hawa nafsu kita.
Nilai-nilai pendidikan tersebut sangat nampak sekali pada syari’at puasa di dalamnya. Karena di dalam puasa tersebut terdapat unsur pendidikan, yaitu pendidikan mental (emosi) dan pendidikan spiritual. Pendidikan mental dapat memberikan implikasi kepada seluruh aspek pendidikan yang ada, termasuk pendidikan anti korupsi.
Kenapa pendidikan anti korupsi penulis masukkan ke dalam pendidikan mental?. Karena korupsi erat kaitannya dengan kejujuran seseorang. Orang yang mentalnya bagus, maka sifat jujur dan amanah akan ada pada dirinya. Akan tetapi jika mentalnya rusak, maka kejujuran dan amanah secara otomatis akan hilang juga.
Nah, bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat berharga bagi kita untuk melatih kejujuran kita. Sebab, syariat puasa yang ada di dalamnya merupakan ibadah yang sangat bergantung pada kejujuran individunya. Sebab, bisa saja seseorang yang tidak jujur terhadap dirinya akan makan dan minum dan melanggar hal-hal yang tidak boleh dikerjakan pada waktu puasa secara sembunyi-sembunyi.
Pendidikan anti korupsi dan kejujuran dirasa sangat urgen sekali untuk Negara kita Indonesia ini, khususnya bagi para pejabat tinggi negara. Sebab, kalau kita melihat realita yang terjadi, bahwa kasus korupsi yang terjadi di Indonesia ini sering kita saksikan di berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Dari berbagai macam kasus yang ada tersebut, maka sangat layak sekali kalau di bulan Ramadhan ini hendaknya seluruh warga Indonesia, khususnya para pejabat tinggi Negara untuk melewati pendidikan anti korupsi di bulan Ramadhan ini. Karena dengan puasa di bulan Ramadhan kita dilatih untuk selalu jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Jika, tanpa bekal kejujuran dalam puasa Ramadhan ini, maka mustahil kita bisa melaksanakan puasa dengan baik dan benar.
Ketika kita sudah terbiasa untuk berbuat jujur terhadap diri sendiri, maka ini juga akan menjadi tameng dan benteng dari perbuatan korupsi. Sebab korupsi merupakan tindakan yang tersembunyi juga. Dengan demikian maka sangat tepat sekali kalau bulan Ramadhan juga dijadikan sebagai sarana untuk pendidikan anti korupsi.

*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kOMENTAR ANDA